Dengan ilmu segala sesuatunya pasti mudah
Dengan ilmu segala sesuatunya jadi mudah. Luar biasa sekali kehidupan orang – orang yang menyadari bahwa manfaat ilmu itu sangat penting bagi kehidupan. Mari kita belajar dari kisah di bawah ini
Alkisah, ada seorang marketing sepatu dikirim ke Afrika. Begitu sampai di Afrika, di sana ia melihat ternyata tidak ada satu pun orang Afrika yang memakai sepatu. Ia lalu merenung dan menimbang-nimbang. Dua hari kemudian ia menelepon manajernya
“Bos di Afrika tidak ada orang yang memakai sepatu. Rasanya saya tidak mungkin menjual sepatu di sini. Jadi saya putuskan untuk kembali ke negara besok.”
Begitu marketing ini kembali ke negaranya, sang manajer langsung mengirim marketing sepatu kedua ke Afrika. Sesampainya di Afrika, marketing kedua juga sama melihat kenyataan bahwa tidak ada seorang pun di Afrika yang memakai sepatu. Setelah merenung dan menimbang-nimbang. Dua hari kemudian ia menelpon manajernya. Namun yang disampaikan nya berbeda dengan marketing sepatu yang pertama.
“Bos anda telah mengirim saya ke tempat yang tepat.” “Bagaimana mungkin kamu bisa bilang itu tempat yang tepat, katanya di Afrika tidak ada seorangpun yang memakai sepatu?” tanya sang manajer. “Justru itu Bos kesempatan kita. Ijinkan saya tinggal selama dua tahun di sini. Saya akan menyampaikan indahnya bersepatu dan sehatnya bersepatu bagi orang Afrika. Saya yakin kita akan menjadi leader produk sepatu di Afrika.”
Dan tahukah anda, akhir dari cerita ini adalah kini, di abad ini, sudah seluruh orang Afrika memakai sepatu. Pikiran mereka sudah terbuka mengenai indahnya bersepatu, sehatnya bersepatu. Dan itu semua berkat jasa dan usaha marketing sepatu kedua yang cerdas. Maka ilmu adalah kuncinya. Dengan ilmu segala sesuatunya menjadi mudah, karena ilmu adalah kunci memecahkan persoalan. Ilmu adalah panduan bagaimana cara kita menyikapi dan menghadapi masalah. Masalahnya boleh sama tetapi cara menyikapinya berbeda-beda. Ada orang yang mampu menyikapi masalah dengan tenang, tapi ada juga orang yang justru menghadapi masalah dengan marah dan kecewa. Semua itu tergantung dari seberapa banyak ilmu yang kita miliki.
Sebagai contoh suatu saat kita sedang berkendaraan. Tiba-tiba ada orang yang menyeberang jalan seenaknya. Sampai-sampai hampir tertabrak oleh mobil atau motor yang sedang kita kendarai. Lantas kita marah kepada orang tersebut bahkan sempat keluar kata kata cacian dan makian dari mulut kita. Namun di sisi lain ada pula orang yang menyikapinya dengan cara yang berbeda. Ia tidak marah. Juga tidak mencaci. Melainkan memohon ampun dan bersyukur kepada Allah karena ia yakin bahwa Allah telah menghindarkan dirinya dan penyeberang jalan tersebut dari terjadinya tabrakan
Itulah bedanya pengendara pertama dan kedua. Pengendara pertama masih kurang ilmunya sehingga hanya mengandalkan emosi, sedang pengendara kedua bagus ilmunya sehingga mampu mengendalikan emosi dan mengambil hikmah dari kejadian yang baru saja dialaminya.
Pemimpin yang kurang ilmunya hari-harinya pasti diisi oleh banyak kemarahan. Kata-katanya pasti diisi oleh banyak kekecewaan. Dan pikirannya diisi oleh ketidakpuasan terhadap bawahannya. Alhasil para karyawan jadi tidak nyaman bekerja di kantor. Bila pimpinan sakit, mereka juga jadi berdoa agar sakitnya diperlama, bahkan kalau perlu diganti saja sekalian oleh pimpinan lain yang lebih sabar, arif dan bijaksana. Berbeda dengan pimpinan yang berilmu. Hari-harinya senantiasa diisi oleh hikmah dan pengalaman yang justru membuat dirinya semakin menikmati hidup. Semakin luas wawasannya, ia semakin bijak perilakunya. Setiap ada bawahannya yang melakukan kesalahan, tidak hanya ditegur melainkan juga disemangati agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Bahkan pemimpin yang berilmu sekaligus memberikan arahan dan solusi pada bawahan sehingga mereka senang memiliki pemimpin seperti dirinya. Akhirnya setiap permasalahan yang ada jadi mudah dihadapi.
Oleh karena itu pemimpin yang kurang cerdas dalam pekerjaan, bersiaplah untuk mendapatkan cemoohan dari bawahannya, tidak mendapatkan simpati dari bawahannya, tidak dapat menarik kesetiaan dari bawahannya, bahkan yang lebih buruk lagi mungkin digeser posisinya oleh pemimpin baru yang lebih cerdas dan matang ilmunya dibanding dirinya.
Satu lagi bukti bahwa segala sesuatunya mudah dengan ilmu adalah seorang dokter praktik yang memeriksa pasiennya, hanya beberapa menit bisa memperoleh uang lebih banyak dibanding dengan banyak pekerja lain yang harus memeras keringat dari pagi hingga sore untuk mendapatkannya. Pantas saja, itu karena seorang dokter harus cerdas. Hafal nama nama penyakit dan obatnya. Pengorbanan seorang dokter dalam mencari ilmu dan belajar serta berlatih menangani pasien sangat sebanding dengan rejeki yang diperolehnya kemudian.
Jadi terbukti betapa pentingnya ilmu dalam hidup. Tidak akan pernah ada orang yang sukses kecuali dengan ilmu. Tidak akan pernah ada sesuatu yang mudah kecuali dengan ilmu. Tidak akan pernah ada masalah yang terselesaikan kecuali dengan ilmu. Barangsiapa masalahnya lebih besar daripada ilmu yang dimilikinya, maka dia adalah orang yang paling terhimpit di muka bumi ini. Dan selama Ia tidak mau belajar, maka dia adalah orang yang paling menderita yang hidup di muka bumi ini.
Ibarat anak umur 6 tahun harus mengerjakan soal matematika kelas 1 SMA, tentunya tidak akan sanggup dan hatinya galau. Tapi seorang anak kelas 1 SMP harus mengerjakan soal matematika kelas 1 SD, ia akan tertawa dan tenang hatinya, karena memang ilmunya lebih tinggi dibandingkan masalah yang harus dihadapi.
Kesimpulanya, siapa yang berilmu akan tahu bagaimana cara mengendalikan hidup. Siapa yang berilmu akan tahu bagaimana cara menyelesaikan masalah dan persoalan. Siapa yang berilmu senantiasa mudah mengatasi segala sesuatu yang ada dalam hidupnya. Siapa yang berilmu ialah orang yang telah menetapkan kerja cerdas dalam hidupnya.
Jadikanlah hari hari yang kita lalui adalah hari yang dapat menambah ilmu untuk diri kita. Dan jadikanlah pergaulan kita adalah pergaulan yang dapat menambah ilmu untuk hidup kita. Ilmu itu sangat penting bagi kehidupan kita. Dengan ilmu segala sesuatunya jadi mudah.
Komentar
Posting Komentar